Minggu, 18 November 2012

PACARAN!!!


Just  Pacaran

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokaatuh..
1 Desember  sering diperingati sebagai hari AIDS sedunia. Data Komisi Nasional Penanggulangan AIDS menunjukkan, penyebarab HIV/AIDS  berubah dalam lima tahun terakhir. Berdasarkan penelitian 2011, penyebab transmisi  tertinggi adalah seks bebas (76,3 persen), diikuti jarum suntik (16,3 persen).  Meski telah terbukti gaya hidup liberal dan hedonis adalah pangkal virus HIV/AIDS, sebagian kalangan masih saja menyangkal kenyataan ini. Bagi mereka, pencegahan HIV/AIDS bukan dengan menghapuskan gaya hidup serba bebas, apalagi melarang perzinaan dan prostitusi. Tapi mencegah HIV/AIDS adalah dengan mengkampanyekan A-B-C, yakni menghindari seks bebas, setia pada pasangan dan menggunakan kondom (Condom). Hal ini sejalan dengan keyakinan sebagian orang bahwa ada otoritas tubuh pada setiap insan yang tidak boleh dilarang atau diintervensi oleh siapa pun, termasuk oleh agama sekalipun. Perlu diketahui, bahwa akar masalahnya adalah seks bebas yang menjadi gerbang pintu perzinahan, salah satunya adalah pacaran. Dalam islam, tidak dikenal istilah pacaran, apalagi praktek pacaran. Nabi Saw dan para sahabat tidak pernah mencontohkannya. Pacaran terkategori sebagai aktifitas yang merupakan manifestasi dari Gharizah Nawu’ yang merupakan naluri untuk melestarikan keturunan. Namun dalam islam, yang dikenal hanyalah istilah khitbah (lamaran), ta’aruf (masa perkenalan) dan walimah (pernikahan). Karena islam dengan sangat jelas telah mengatur nizhamul ijtima’i  (sistem pergaulan dalam islam, termasuk interaksi antara lawan jenis).
Saat ini, pacaran dianggap sebagai solusi alternatif ketika seseorag tidak mampu menahan nalurinya atau belum mampu untuk berumah tangga. Pacaran menjadi hal yang lumrah di masyarakat, karena dianggap sesuatu yang normal dan wajar, meskipun sudah menjadi rahasia umum, pacaran seringkali menyebabkan KTD (Kehamilan Tidak Diinginkan), Aborsi, maraknya penyakit mematikan seperti HIV/AIDS, dan sebagainya, namun peminat pacaran dari tahun ke tahun justru semakin banyak, hingga anak-anak dibawah umur sudah mengalami masa puber lebih dahulu sebelum waktunya, hal ini karena lingkungan telah berubah menjadi liberal dan hedonis yang mendukung adanya praktek pacaran yang merupakan akar dari seks bebas, adanya praktek-praktek prostitusi, pornografi dan pornoaksi yang memiliki peran besar dalam menambah angka pelaku perzinahan dan penebar virus mematikan.
Tidak ada persahabatan sejati antardua lawan jenis kecuali akan terjerumus kedua-duanya dalam kubangan syahwat. Dan tidak akan pernah seseorang berdua menyepi dengan lawan jenis kecuali setan yang ketiganya (HR.Ahmad). Keindahan dan keceriaan saat pacaran adalah ibarat racun berbalut madu. Sebuah keindahan dan keceriaan yang akan menjerumuskan mereka pada jurang kehinaan dan sengaja mencampakkan harga dirinya sebagai seorang muslim atau muslimah. Mengapa Rasulullah Saw begitu tegas melarang hal ini? Karena perzinahan diawali dengan berkhalwat (berdua-duaan), yang selanjutnya dibimbing setan kearah kehinaan yang  tidak mereka sadari. Padahal sudah diperingatkan Allah Bahwa setan adalah musuh yang nyata. Musuh sejati dan abadi.
“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu suatu perbuatan yang keji dan jalan yang buruk” (Q.S.Al-Isra :32). Jadi, masih adakah manfaat pacaran? Ataukah menyalurkan naluri kita untuk mencintai orang tua, keluarga, teman, lingkungan, dll, sehingga naluri kita dapat dikontrol sebelum bertemu dengan jodoh kita. []

Tidak ada komentar:

Posting Komentar