Sabtu, 08 Juni 2013

Laporan Kunjungan Mahasiswa Kesling UMI ke PT. KIMA

LAPORAN KUNJUNGAN PT. KIMA DISUSUN OLEH: LISAWATI NURTANG 1412100102 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA 2012/2013 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum wr.wb Puji syukur atas rahmat dan karunia Allah Swt yang senantiasa selalu dilimpahkan kepada setiap hambanya. Tak lupa juga tercurahkan salawat dan taslim kepada junjungan nabi muhammad saw, nabi pembawa rahmat untuk semesta alam. Begitu juga dengan para sahabat-sahabat beliau dan keluarganya, serta para pejuang Islam yang sampai sekarang masih memegang teguh agama islam dan mengambil islam sebagai solusi atas semua permasalahannya. Terima kasih juga saya ucapkan kepada Bapak selaku dosen pembimbing dalam mata kuliah pengelolaan Limbah Cair. Karena kesabaran beliau mengajar sehingga saya mendapat tambahan ilmu walau hanya sedikit, namun saya merasa itu sangat berarti untuk bekal saya di masyarakat sebagai pakar kesehatan khususnya bagi lingkungan masyarakat. Alhamdulillah dalam waktu sepekan ini akhirnya saya dapat menyelesaikan laporan ini. Laporan ini terkait dengan kunjungan saya dengan teman-teman Kesling di PT. KIMA. Saya tidak menjamin bahwa dalam laporan ini ada banyak kesalahan-kesalahan yang dapat menjadikan pembaca tidak puas sehingga dengan sangat saya memohon untuk kritik dan sarannya agar kedepannya dapat memuaskan pembaca sekaligus bermanfaat bagi pembaca. Demikian sedikit pengantar dari saya dan terima kasih atas perhatiannya. Wassalamu alaikum wr wb Makassar, 06 Juni 2013 Penyusun DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL........................................................................................i KATA PENGANTAR....................................................................................ii DAFTAR ISI................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang..................................................................................4 B. Rumusan Masalah............................................................................5 C. Tujuan...............................................................................................5 D. Manfaat.............................................................................................6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Industri.................................................................7 B. Tinjauan Tentang Air Limbah............................................................8 C. Tinjauan Tentang Pengolahan Air Limbah.....................................16 BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum IPAL PT.KIMA...................................................17 B. Beban Limbah dan Sumbernya......................................................17 C. Proses Pengolahan........................................................................18 D. Prestasi IPAL PT. KIMA..................................................................20 E. Usaha-Usaha Peningkatan Kualitas...............................................21 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan.....................................................................................22 B. Saran..............................................................................................22 DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kawasan industri merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan kehidupan masyarakat di era yang maju saat ini. Semakin berkembangnya kawasan industi dalam suatu wilayah menunjukkan peningkatan kebutuhan masyarakat akan produk yang dihasilkan. Kawasan Industri Makassar atau lebih dikenal dengan PT. KIMA merupakan salah satu kawasan dalam kota Makassar yang didalamnya terdapat banyak industri untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kota Makassar dan sekitarnya.Adanya kawasan industri ditengah masyarakat dapat membawa manfaat maupun dampak negatif yang merugikan masyarakat disekitanya bila tidak dikelola secara tepat. Sampai tahun 2011, di dalam Kawasan Industri Makassar terdapat sekitar 230 industri didalamnya. Pengolahan limbah dikawasan tersebut dilakukan secara komunal dengan menyalurak limbah melalui pipa dan dialirkan ke lokasi pengolahan limbah cair yang juga terdapat di dalam kawasan tersebut. Di antara 230 industri yang menggunakan fasilitas tersebut terdapat 18 industri yang menghasilkan limbah cair yang berpotensi berbahaya karena mengandung bahan anorganik yang sulit dinetralisasi oleh lingkungan dan selebihnya hanya menghasilkan jenis limbah cair organik yang masih dapat diolah secara sederhana dan dampak yang ditimbulkan cenderung sedikit. Air limbah ini umumnya dibuang melalui saluran/got menuju sungai atau pun laut. Terkadang dalam perjalanannya menuju laut, air limbah ini mencemari sumber air bersih yang dipergunakan oleh manusia. Dengan demikian, penanganan air limbah perlu mendapat perhatian yang serius. Selain dapat berbahaya bagi kesehatan manusia, air limbah juga dapat mengganggu lingkungan sekitar, hewan, ataupun bagi keindahan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka kami dapat merumuskan masalah tersebut sebagai berikut” Bagaimana Proses Pengolahan Air Limbah di kawasan industri PT.KIMA Makassar”. C. Tujuan 1. Untuk mengetahui apa itu PT.KIMA. 2. Untuk mengetahui proses pengolahan air limbah yang ada di kawasan PT.KIMA Makassar. 3. Untuk mengetahui manfaat dari Pengolahan Air Limbah PT. KIMA Makassar. D. Manfaat Adapun manfaat daripada kunjungan ini adalah: 1. Menambah pengetahuan ataupun pengalaman mengenai proses pengolahan air limbah yang ada di kawasan industri PT.KIMA Makassar. 2. Sebagai bahan bacaan atau informasi bagi mahasiswa lain yang akan melakukan peneliian lebih lanjut tentang pengolahan air limbah pada kawasan industri PT.KIMA Makassar. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Industri 1. Pengertian Industri Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa. 2. Jenis/macam-macam industri berdasarkan tempat bahan baku a. Industri ekstraktif Industri ekstraktif adalah industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar. Contoh: pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan lain lain. b. Industri nonekstaktif Industri nonekstaktif adalah industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain alam sekitar. c. Industri fasilitatif Industri fasilitatif adalah industri yang produk utamanya adalah berbentuk jasa yang dijual kepada para konsumennya. Contoh : Asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain sebagainya. B. Tinjauan Tentang Air LImbah 1. Pengertian Air Limbah Metcalf and Eddy dalam bukunya yang berjudul “ Waste Water Engineering Collection, Treatment, Disposal “ (1979) yang artinya yaitu air limbah ialah hasil kombinasi dari cairan dan sampah-sampah cair yang berasal dari daerah pemukiman, perdagangan, perkantoran dan industri, bersama-sama dengan air tanah, air permukaan dan air hujan yang mungkin ada. Azrul Azwar dalam Suprabti S (2005) yang dimaksud dengan air limbah ialah air yang tidak bersih dan mengandung berbagai zat yang bersifat membahayakan kehidupan manusia dan atau binatang dan lazimnya muncul karena hasil perbuatan manusia Haryoto Kusnoputranto dalam Suprabti S (2005) air limbah adalah cairan buangan yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat umum lainnya dan biasanya mengandung bahan-bahan/zat-zat yang dapat membahayakan kehidupan manusia serta mengganggu kelestarian lingkungan. Dari ketiga pengertian tersebut diatas, maka secara umum dapat dikatakan bahwa yang dimaksud air limbah adalah air bekas pakai yang dihasilkan oleh aktifitas manusia baik dari rumah tangga, pertanian, perdagangan, industri maupun tempat-tempat umum yang harus dibuang yang dapat membahayakan kehidupan manusia dan kelestarian lingkungan. 2. Sumber Air Limbah Pada dasaranya air limbah bersumber dari limbah domestik, limbah industri dan limbah air hujan. a. Limbah Domestik Berasal dari daerah perumahan, perdagangan, perkanoran, dan fasilitas rekreasi. Misalnya, Untuk daerah perumahan, aliran air limbahnya biasanya diperhitungkan berdasarkan kepadatan penduduk dan rata-rata per orang dalam membuang air limbah. Limbah domestik dibagi menjadi 2 golongan yaitu limbah organik (mudah terurai oleh bakteri) dan anorganik (tidak dapat diurai oleh bakteri). Masalah yang sulit dalam penanganan limbah domestik yaitu mengingan pengolahan limbah domestik masih sangat memprihatinkan bahkan sama sekalii belum diatur, ditambah dengan permasalahan karakteristik fisik perairan tertutup, dengan kecepatan pertukaran yang rendah, padatnya penduduk dan industri disekitarnya. b. Limbah Industry Air limbah industri mempunyai volume rata-rata aliran yang bervariasi tergantung dari jenis ukuran industri, pengawasan pada proses industri, tingkat daur ulang air limbah dan metode pengolahan air limbah setempat yang digunakan. Untuk limbah industri yaitu industri tahu dan tempe ada tiga hal yang perlu diperhatikan yakni karakteristik fisik, kimia dan biologis. Suhu buangan berasal dari proses pemasakan, suhu limbah cair tahu dan tempe pada umumnya lebih tinggi dari air bakunya, yaitu 40 0C sampai 60 0C, suhu yang meningkat dilingkungan perairan akan mempengaruhi kehidupan biologis, kelarutan oksigen dan gas cair, kecepatan air, viksositas, dan tegangan permukaan. c. Limbah Air Hujan Air yang sudah jenuh yang tidak bisa lagi meresap kedalam tanah sehingga biasanya meluap dan mengakibatkan terjadinya banjir dan akan mencemari sumber air bersih yang ada disekitarnya. 3. Komposisi Air Limbah Menurut Udin Djabu,dkk (1991) bahwa komposisi air limbah sebagian besar terdiri dari air yaitu sebesar 99,9% dan sisanya terdiri dari partikel-partikel padat terlarut dan tidak terlarut sebesar 0,1%. Partikel-partikel padat terdiri dari zat organik (± 70%) dan zat anorganik (± 30%). Zat-zat organik terdiri dari protein (± 65%), karbohidrat (± 25%) dan lemak (± 10%). Zat-zat organik tersebut sebagian besar sudah terurai yang merupakan sumber makanan dan media yang baik bagi bakteri dan mikroorganisme yang lain, sedangkan zat-zat anorganik terdiri dari butiran, garam dan metal (logam) yang merupakan bahan pencemar yang penting. Solid (dissolved dan suspended) sangat cocok untuk menempel dan bersembunyinya mikroorganisme pathogen. 4. Karakteristik Air Limbah a. Karakteristik Fisik Air Limbah 1) Bau Bau yang tercium adalah gas hasil pembusukan zat organik oleh bakteri aerobik. Selain itu, ada mikroorganisme lain yang bisa merubah sulfat menjadi sulfit, dan menghasilkan gas hydrogen sulfit yang baunya seperti telur busuk. Bau yang lainnya disebabkan oleh senyawa kimia tertentu atau senyawa yang dihasilkan selama berlangsungnya proses pengolahan air limbah. Pengaruh bau terhadap manusia disekitarnya terbatas pada efek psikologi saja, tetapi bisa menurunkan nafsu makan dan minum, menyebabkan nafas sesak, mual dan muntah. 2) Suhu Oleh karena kegiatan rumah tangga dan fasilitas umum yang menumpahkan air limbah yang panas, akibatnya suhu air limbah lebih tinggi dibanding suhu air ledeng atau air bersih. Oleh Karena itu suhu air limbah harus selalu diperhatikan dan dimonitor agar tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan sekitarnya. 3) Warna Air limbah yang masih segar biasanya warnanya coklat abu-abu tetapi sejalan dengan berlangsungnya suasana aerobik maka warnanya menjadi lebih gelap dan terakhir air limbah disebut septic dengan warna hitam legam. b. Karakteristik Kimia Air Limbah Jumlahnya cukup dominan karena 75% dari zat padat tersuspensi dari 40% dan zat padat tersaring merupakan bahan organik yang tersusun dari senyawa karbon, hydrogen, oksigen dan ada juga yang mengandung nitrogen selanjutnya bahan organik dapat dikelompokkan menjadi Protein (40% - 60%), karbohidrat (25% - 50%), lemak dan minyak (10%). (Suprabti S 2005). 1) Protein Senyawa kombinasi yang bermacam-macam asam amino ini dijumpai pada makanan manusia dan hewan, seperti kacang-kacang. Mengandung sekitar 16% unsure nitrogen, sehingga bersama dengan urea, protein menjadi sumber nitrogen dalam air limbah. Proses penguraian protein menimbulkan bau busuk. 2) Karbohidrat Di jumpai dalam gula, selulosa, serat kayu dan lain-lain. Di dalam air terdiri atas senyawa C, H, dan O sejenis karbohidrat yang berbentuk gula, mudah terlarut dan mengalami penguraian oleh mikroorganisme menjadi alcohol, dan CO2 tetapi jenis karbohidrat lainnya tidak terlarut dalam air., sehinggga memerlukan mikroba atau asam mineral untuk mengurainya. 3) Lemak dan minyak Tidak mudah diuraikan oleh mikroba, melainkan oleh asam mineral, sehingga terjadi gleserin dan asam jenuh apabila ada sodium hidroksida, glaserin akan dibebaskan dan berbentuk garam alkali yang biasa disebut sabun yang mudah sekali terlarut dalam air. Tetapi dengan adanya kesadahan didalam air melainkan berbentuk endapan. 4) Nitrogen Pengolahan air limbah berarti menciptakan kondisi agar bakteri dan mikroorganisme lainnnya dapat memakan zat organik dalam air limbah tersebut. Oleh karena itu, diperlukan zat hara nutrien dalam bentuk protein yang elemen utamanya adalah nitrogen phospor atau zat besi. Dalam Keputusan Menteri kesehatan No.20 tahun 1990, mengenai baku mutu air limbah, kandungan phospor ini belum diatur tetapi sebaiknya lebih dipahami jenis senyawanya, phospor yang ada beserta sifat-sifatnya, agar dapat kita antisipasi dampak yang akan diitimbulkan terhadap lingkungan dan (Instalasi Pengolahan Air Limbah) IPAL yang akan mengolah air limbah tersebut 5) Gas yang berhubungan dengan air limbah Adanya banyak macam gas yang ada di udara, atau yang dibuat di pabrik maupun yang diproses dalam air limbah itu sendiri. Adapun diantaranya yang bermanfaat seperti gas methan (CH4), karena dapat berfungsi sebagai bahan bakar. Tetapi ada juga yang merusak seperti gas hidrogen sulfida (H2S) karena banyak bakteri pencemar air limbah yang memerlukan zat asam untuk pernafasannya, maka zat asam harus terlarut dalam air limbah bersama gas lain dalam jumlah yang cukup. Faktor yang mempengaruhi kadar pelarut gas ini antara lain daya larut gas itu sendiri, tekanan parsial gas tersebut dalam atmosfir, suhu air limbah, kadar garam dan tingkatan zat padat terlarut dalam air limbah. c. Karaktristik Biologis Air Limbah Mikroorganisme yang penting dalam air limbah dan air permukaan yaitu bakteri, jamur, protozoa dan algae. Keempat mikroorganisme tersebut berperan penting dalam proses dekomposisi atau stabilisasi organik sedangkan bakteri coliform merupakan indikator pencemaran tinja manusia. Organis pathogenik dalam air limbah berasal dari tubuh manusia yang terinfeksi penyakit seperti Thypus, kolera, dan disentry. Apabila sanitasi daerah kurang memenuhi standar yang ada maka organisme ini bisa menimbulkan angka kematian yang cukup tinggi. 5. Pengaruh Air Limbah a. Terhadap kesehatan Air limbah yang mengandung bahan kimia dapat menimbulkan gangguan kesehatan baik melalui minuman dan makanan. Apabila sumber air bersih tercemar oleh air limbah tersebut, maka orang yang mengkonsumsinya akan mengalami keracunan. Misalnya nitrat dan nitrit, dapat menyebabkan Methaemoglobinaemia pada bayi. b. Terhadap lingkungan Air limbah yang dibuang/dialirkan ke saluran pembuangan limbah (Drainase) maka akan mencemari sumber air bersih yang ada di sekitar saluran tersebut. Bahan pencemar yang ada didalamnya akan mengalami penyebaran dan pengenceran yang bersifat relative. Air limbah yang mencemari tanah, dalam perjalanannya akan mengalami peristiwa fisik, kimia dan biologi. c. Terhadap ekosistem Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem terbentuk oleh komponen hidup dan tak hidup , masing-masing komponen tersebut melakukan fungsinya dan bekerja sama dengan baik. Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri yang dibangun harus dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat setempat. Jadi teknologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan. C. Tinjauan Tentang Pengolahan Air Limbah Berbagai teknik pengolahan air buangan untuk menyisihkan bahan polutannya telah dicoba dan dikembangkan selama ini. Teknik-teknik pengolahan air buangan yang telah dikembangkan tersebut secara umum terbagi menjadi 3 metode pengolahan: 1. Pengolahan secara fisika 2. Pengolahan secara kimia 3. Pengolahan secara biologi BAB III PEMBAHASAN HASIL KUNJUNGAN A. Gambaran Umum Lokasi Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang dikunjungi merupakan salah satu fasilitas yang ada di PT Kawasan Industri Makassar (PT KIMA) sebagai jalan keluar dari permasalahn limbah cair dari lebih 200 perusahaan di dalamnya. PT KIMA terbentang di atas areal seluas 703 Ha, terletak 15 km dari pusat kota Makassar yang juga ibukota provinsi Sulawesi Selatan. Ditempuh 20 menit dari pelabuhan laut, 30 menit dari Bandar Udara Hasanuddin. Tujuan dari keberadaan IPAL ini adalah untuk menampung dan mengolah semua limbah cair dari berbagai jenis industri yang berlokasi di dalam PT KIMA adapun PT KIMA ini merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan komposisi saham saat ini terdiri atas beberapa unsur antara lain Pemerintah RI (60%), Pemerintah Propinsi Sul-Sel (30%), dan Pemerintah Kota Makassar (10%). B. Beban Limbah Dan Sumbernya Beban limbah yang masuk ke IPAL PT KIMA setiap harinya bervariasi tergantung dari laju produksi perusahaan-perusahaan. Ada 210 perusahaan di PT KIMA yang menyalurkan limbahnya ke IPAL ini. Adapun kapasitas pengolahan dari IPAL yaitu mencapai 3000 m3. Kedua ratus sepuluh industri yang menjadi sumber limbah cair yang masuk ke IPAL PT KIMA bergerak dalam bidang pembuatan makanan, minuman, stirofoam, gas, dan kayu. Di kawasan ini juga terdapat perusahaan yang menangani logam tetapi hanya berupa pendistribusi, tidak memproduksi logam langsung sehingga kemungkinan perusahaan tersebut tidak terlalu menghasilkan limbah yang berbahaya dibanding perusahaan yang memproduksi langsung logam. C. Proses Pengolahan Pada proses pengolahan air limbah di IPAL PT KIMA, pada dasarnya terdapat 3 komponen besar yaitu: 1. Ruang penerimaan (first treathment) Di ruangan inilah limbah-limbah dari semua perusahaan ditampung. Proses yang terjadi pada ruangan ini adalah proses fisik (mekanik). Di ruangan ini terdapat alat khusus yang berfungsi sebagai perangkap sampah-sampah padat, seperti plastik. Dengan demikian sampah tersebut tidak akan mengganggu proses pengolahan lebih lanjut. Sampah yang terperangkap dipindahkan ke satu wadah khusus dan dibuang ke tempat penampungan sampah untuk selanjutnya dibawa ke TPA. 2. Equalizing Basin Setelah air mengalami proses pengolahan pertama di ruang penerimaan, air kemudian menuju equalizing basin, tepatnya ke bagian pinggir bagian tengah akan diisi oleh limbah dari oxidation ditch. Di tahap ini, dilakukan proses minimisasi atau peghilangan lumpur. Langkah pertama yaitu lumpur dijebak dalam satu alat khusus kemudian air yang lolos disaring dengan saringan yang lebih halus untuk semakin mengurangi lumpur atau padatan yang terkandung. Selanjutnya air menuju ke oxidation ditch. 3. Oxidation ditch Oxidation ditch merupakan satu kolam berbentuk “u” dimana pada tahap ini terjadi proses biologi yaitu mengaktifkan kerja bakteri aerob. Mekanisme yang dilakukan yaitu dengan membentuk kuncup air (ada ware) sehingga air dapat berinteraksi dengan udara. Dengan demikian terjadi pengikatan oksigen oleh air. Oksigen ini kemudian digunakan oleh bakteri-bakteri untuk menguraikan polutan dalam air menjadi bahan-bahan yang lebih aman antara lain sebagai berikut: 1. Karbohidrat CO2 + H2O 2. Nitrat nitrit 3. Lemak asam lemak 4. Protein asam amino Agar proses yang terjadi di dalam oxydation ditch berlangsung lancar diperlukan sedikit lumpur. Oleh karena itu pada tahap ini juga terjadi proses pemasukan lumpur dari tahap sebelumnya. Oleh karena itu pada tahap ini dikenal istilah lumpur kembali. Setelah proses tersebut, limbah kemudian menuju ke bagian tengah equalizing basin. Di tahap ini air mengalami proses sedimentasi dan pembersihan dari sampah-sampah padat yang kemungkinan masuk selama proses pengolahan. Proses selanjutnya yaitu penyaringan ulang dengan saringan yang lebih halus untuk semakin mengurangi padatan yang terlarut. Proses ini terjadi pada semacam kotan di dekat equalizing basin yang disebut blower room. Selanjutnya dihasilkanlah limbah yang memenuhi baku mutu dan aman untuk lingkungan. Lumpur hasil dari pengolahan dimasukkan ke drying bed, selanjutnya didistribusikan ke PT Tonasa untuk dijadikan bahan bakar. D. Prestasi Ipal PT. KIMA Dengan proses pengolahan sepert di atas, IPAL PT KIMA telah meraih prestasi berupa telah berhasil mendapat pengakuan internasional berupa sertifikat ISO 9001, saat ini KIMA tengah berbenah mengejar ISO 14000, sebuah lisensi standarisasi kelayakan perusahaan dalam manajemen lingkungan. Di samping lisensi tersebut, saat ini status IPAL PT KIMA adalah BLUE, satu tingkat di bawah GREEN. Untuk selanjutnya IPAL PT KIMA terus berupaya meningkatkan kualitasnya untuk mencapai status GREEN tersebut. Air limbah yang telah diolah dari IPAL PT KIMA digunakan oleh masyarakat di sekitar kawasan tersebut untuk menyiram dan mengairi tambak atau sawah mereka. Hingga saat ini, belum ada keluhan atau tuntutan dari masyarakat yang menggunakannya. Selain itu, dari tambak yagn dijadikan indikator, ikan-ikan juga tidak bermasalah sehingga dapat dikatakan bahwa limbah hasil pengolahan IPAL tersebut telah memenuhi standar baku mutu. E. Usaha-Usaha Peningkatan Kualitas Untuk tetap menjamin dan meningkatkan kualitas limbah cair hasil olahan dari IPAL PT KIMA serta sebagai usaha-usaha untuk meraih ISO 14000 dan mencapai status GREEN, PT KIMA telah melakukan berbagai upaya, antara lain: 1. Diadakan uji lab terhadap limbah dari industri-industri tiap harinya untuk menentukan teknik perlakukan yang maksimal dalam proses pengolahan. 2. Telah dibuat tambak percontohan atau tambak indikator. Tambak ini dialiri air hasil pengolahan dari IPAL. Bila ikan-ikan di dalam tambak bermasalah. Misalnya mati maka dapat disimpulkan bahwa hasil pengolahan telah melewati ambang batas sehingga dapat segera diambil langkah keluar. 3. Bila ada kerusakan, para petugas segera turun tangan tanpa menunggu waktu. Dengan demikian hasil pengolahan kemungkinan besar terus dalam kondisi yang baik. 4. Mengontrol setiap harinya proses pegolahan yang berlangsung untuk memastikan semuanya berjalan dengan lancar. BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan 1. PT. KIMA merupakan salah satu kawasan IPAL dalam kota Makassar yang didalamnya terdapat banyak industri untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kota Makassar dan sekitarnya. 2. Proses pengolahan Limbah yang ada di PT. KIMA yaitu: Ruang penerimaan (first treathment), Equalizing basin, Oxidation ditch. 3. Manfaat dari pengolahan air Limbah di PT.KIMA yakni: Air limbah yang telah diolah dari IPAL PT KIMA digunakan oleh masyarakat di sekitar kawasan tersebut untuk menyiram dan mengairi tambak atau sawah mereka. B. Saran Melihat kondisi PT. KIMA pada saat kunjungan pada dasarnya sudah cukup efektif dan efisien. Apalagi PT.KIMA ini telah beberapa kali mendapat penghargaan dari Pemerintah. Namun, yang perlu mungkin disoroti adalah bagaimana agar fasilitas –fasilitas yang ada di dalam terawat dengan baik termasuk ruang uji (laboratorium), begitu juga dengan ruang-ruang yang lain. DAFTAR PUSTAKA Firdaus, Idha. 2011. Laporan PT.KIMA Makassar. http:// laporan-ptkima makassar.html. Diposting pada bulan Juni 2011 Asri. 2009. Gambaran Umum IPAL PT.KIMA. http:// gambaran-umum-instalasi-pengolahan-air.html. Diposting pada hari Senin, 01 Juni 2009 Idhe. 2011. Laporan Kunjungan Lapangan Mahasiswa KL(UNHAS di PT.KIMA INDOFOOD Tahun 2011. Idhe_Kesehatan Lingkungan Blog’s. Diposting pada hari Rabu, 26 Oktober 2011

1 komentar:

  1. Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan konsultasi kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.

    Salam,
    (Tommy.k)
    WA:081310849918
    Email: Tommy.transcal@gmail.com
    Management

    OUR SERVICE
    Boiler Chemical Cleaning
    Cooling tower Chemical Cleaning
    Chiller Chemical Cleaning
    AHU, Condensor Chemical Cleaning
    Chemical Maintenance
    Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
    Degreaser & Floor Cleaner Plant
    Oli industri
    Rust remover

    Balas

    BalasHapus