Selasa, 03 Desember 2013

Konspirasi Genosida dibalik HIV

Sangat disayangkan, sejak tahun 1981 HIV/AIDS heboh dibicarakan diseluruh dunia namun belum mendapat penanganan khusus. Bagaimana tidak, solusi yang ditawarkan WHO, UNAIDS dan jaringan-jaringan di bawahnya terrnyata bertolakbelakang dengan fakta yang terjadi. Meskipun sudah ada kondom gratis, hidup sehat dengan ODHA dan jarum suntik steril tetapi yang terlihat di lapangan bukannya solusi-solusi ini menekan HIV/AIDS malah makin bertambah jumlah penderitanya. Ledakan HIV/AIDS sampai saat ini berkisar 25juta orang terjangkit AIDS telah mati terdiri dari berbagai golongan usia. Apa sebenarnya yang terjadi????????? Nah, yang mengaku dirinya Mahasiswa marilah kita mencoba menganalisa bersama-sama pertanyaan diatas. Jika diberikan pilihan ingin memberantas HIV/AIDS dengan hanya memangkas gejala-gejalanya atau mencabut akar-akarnya alias penyebab utamanya? Tentu mencabut penyebabnya, free sex adalah salah satu penyebab utamanya. Selain free sex, ada lagi ternyata yang menjadi penyebabnya yaitu tidak adanya aturan yang membatasi sehingga ketika ada aturan maka akan dianggap melanggar HAM. Oleh karena itu, solusi yang ditawarkan WHO, UNAIDS dan pemerintah pun tidak akan melanggar HAM. Tetapi akankah menyelesaikan masalah HIV/AIDS? Contoh: SEA GAMES kemarin di setiap sudut pertunjukan disediakan ruangan lengkap fasilitas kondomnya, di setiap kota-kota besar dialokasikan tempat pelacuran dan diberikan pembinaan cara pake kondom, dibolehkan hubungan sesama jenis yang penting pake kondom, boleh hidup dengan ODHA yang penting mampu menjaga diri dari ODHA. Sementara segala jenis cairan tubuh si ODHA berpotensi menularkan virus serta menurut hasil penelitian pori-pori kondom lebih besar dari pada virus HIV/AIDS sehingga banyak yang kecolongan. Akhirnya, terbukti solusi yang ada tidak bakal menyelesaikan masalah. Now, let’s came back to history!!! Munculnya HIV/AIDS ternyata tidak muncul secara alami alias karena ada virus sebagai agennya tetapi ada konspirasi disana. Sejak perang Dunia II (runtuhnya Daulah Khilafah Turki Ustmani), mengurangi populasi penduduk dunia adalah cita-cita keluarga Bush. Senjata biologi pun dirancang sedemikian rupa termasuk pembuatan virus-virus yang nantinya disuntikkan dan ditularkan ke tubuh-tubuh tentara musuh dan warga-warga sipil yang tak berdaya. Nobel menyebut AIDS “Senjata Penghancur Massal” (9 october 2004). Menurut Segal, HIV/AIDS diciptakan difort Detrick, Maryland, dengan cara menggabungkan genom viral dari VISNA dan HTLV-1, karena ke duanya hampir identik dengan HIV genome. Sehingga sangat tidak wajar jika dikatakan AIDS itu datang dari monyet atau turun dari langit. Jangan salah, solusi-solusi yang ada sekarang pun dapat dikatakan penyebar HIV/AIDS. Jadi solusi yang paling praktis adalah dengan kembali ke mutiara kita ya itu agama ISLAM, yang mana sejak dahulu disebut-sebut sebagai agama RAHMATAN LlL ALAMIN. Mustahil kita mau mempertahankan agama ini dengan wadah kapitalisme/wadah kufur. Agama ini insyaAllah akan mulia ketika ada Daulah khilafah, yang mampu mempersatukan seluruh umat muslim sedunia. Khilafah adalah Janji Allah. Akankah kita mau melewatkan perjuangan ini???????

Tidak ada komentar:

Posting Komentar